"Apakah di desa atau di dalam hutan,di tempat yang rendah atau di atas bukit,di manapun para suci berdiam maka tempat itu sungguh menyenangkan."(Dharmapada arahanta Vagga)
Petirtan belahan kadang juga disebut Candi belahan dan masyarakat sekitar menyebutnya Sumber Putri Tetek.Petirtan Belahan adalah bangunan pemandian dari masa klasik yang tak kalah indahnya dari petirtan Jalatunda dan Petirtan Tikus di Trowulan.Petirtan ini terletak di ujung lembah yang indah dalam hutan di Desa Wonosunyo,Kec gempol,Kab.Pasuruan.
 |
Reconstruction of the bathing place at Belahan.Source: Bernet Kempers 1959 | |
Petirtaan belahan berdenah segi tiga.Seluruh kompleks petirtaan dipagari tembok bata dengan luas hampir 1 km persegi.Petirtan ini mempunyai ukuran panjang 6.85 meter,lebar 6.30 meter dan tinggi 4.60 meter.Di bangun menghadap ke timur dan disusun dari bata.Pada dinding belakang terdapat 3 buah relung yang berisi 2 arca yang berfungsi sebagai pancuran.Relung selatan di tempati oleh Arca Dewi Sri dan relung utara ditempati Arca dewi laksmi,yang sampai sekarang masih mengeluarkan air dari puting susunya sepanjang tahun.Air petirtan ini masih di manfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan sehari-hari dan irigasi.Mereka percaya bahwa air yang keluar di sana adalah minuman para Dewa.
 |
Petirtan Belahan |
Petirtan Belahan fungsinya terkait upacara keagamaan,air yang keluar dari mata air di lereng bukit telah mengalami sakralisasi dengan cara mengalirkan air kekolam melalui pancuran air berupa Arca Dewi Sri dan Dewi laksmi.Kedua arca ini semula mengapit sebuah arca lain yang diletakkan lebih tinggi,tetapi sekarang hannya tinggal sisa-sisa pedestal dan relungnya.Kemungkinan arca yang di apit adalah Arca Wisnu yang duduk diatas garuda yang sedang terbang sambil mencengkram ular-ular yang menjadi musuhnya.Arca ini sekarang ditampilkan di Museum Majapahit.Di depan kolam juga terdapat 1 arca phalus berukuran besar dan fragmen relief raksasa Rahu makan bulan dan Resi melihatnya dari langit.W.F.Stutterheim menganggap relief ini adalah candra sengkala yang menunjukkan tarikh wafatnya Raja Airlannga.Trikh relief itu 971 Saka (1049 Masehi).Petirtan belahan dahulu mempunyai pintu gerbang,terletak di sisi timur,akan tetapi sekarang hanya tinggal bekasnya saja.
 |
Arca Dewi Sri |
 |
Arca Dewi Laksmi |
Di sebelah utara petirtan Belahan juga terdapat tiga kelompok kecil situs,berjajar dari barat ketimur di kelilingi tembok tersendiri.Gapura masuk menuju kelompok barat dan tengah masih utuh,dan masyarakat sekitar menyebutnya gapura lanang dan gapura wadon.Gapura Lanang berbentuk paduraksa dan disusun dari bata,tiap-tiap tingkat atapnya di hias dengan menara-menara kecil.Gapuara ini dulunya mempunyai dinding sayap di sisisnya tapi sekartang sudah runtuh.Fungsi gapura lanang adalah pintu masuk kesebuah petirtan,tapi petirtaannya sekarang sudah terpendam.Sedang Gapura Wadon berada di sisi timur Gapura Lanang dengan jarak kurang lebih 700 meter.Gapura Wadon juga berbentuk Paduraksa,disusun dari bata dan ditiap sisisnya juga memiliki tembok sayap yang sekarang juga telah runtuh.Gapura ini adalah pintu masuk kompleks Candi dengan tiga perwara,dan candi ini sekarang tinggal puing-puingnya aja.
 |
Gapura Wadon |
 |
Gapura lanang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar